Kalon Holdings Tunda Akuisisi Mandom Corporation, Mandom Indonesia Pastikan Bisnis Tetap Stabil

Sabtu, 08 November 2025 | 10:02:07 WIB
Kalon Holdings Tunda Akuisisi Mandom Corporation, Mandom Indonesia Pastikan Bisnis Tetap Stabil

JAKARTA - PT Mandom Indonesia Tbk. (TCID) memberikan pembaruan penting mengenai proses akuisisi yang melibatkan induk usahanya, Mandom Corporation (MCJ), oleh Kalon Holdings Co., Ltd. Perubahan ini berkaitan dengan jadwal tender offer atau penawaran pengambilalihan yang dilakukan oleh Kalon terhadap Mandom Corporation.

Presiden Direktur Mandom Indonesia, Koichi Watanabe, menjelaskan bahwa Kalon Holdings telah mengumumkan perubahan periode tender offer pada 5 November 2025. “Berdasarkan pengumuman Kalon, periode penawaran diubah hingga 19 November 2025, sementara penyelesaian transaksi ditetapkan pada 27 November 2025,” ujar Watanabe dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.

Ia menambahkan bahwa Kalon Holdings akan terus memberikan pembaruan informasi mengenai proses akuisisi ini sesuai dengan ketentuan dalam POJK No. 9/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. Perubahan jadwal tersebut dipastikan tidak menimbulkan dampak material terhadap operasional, kondisi keuangan, maupun keberlangsungan usaha Mandom Indonesia.

Watanabe menegaskan, seluruh aktivitas bisnis dan strategi perusahaan tetap berjalan normal meskipun proses akuisisi sedang berlangsung. “Kegiatan operasional TCID tetap berjalan stabil dan tidak ada perubahan struktur manajemen di level nasional,” ujarnya.

Latar Belakang dan Skema Akuisisi

Rencana akuisisi ini sebelumnya telah diumumkan pada September 2025, di mana Kalon Holdings Co., Ltd. menyatakan minat untuk mengambil alih Mandom Corporation (MCJ), yang merupakan pemegang saham pengendali Mandom Indonesia. Melalui aksi korporasi ini, Kalon akan menjadi pengendali tidak langsung TCID setelah pengambilalihan MCJ selesai dilakukan.

Watanabe menjelaskan bahwa Kalon Holdings berencana untuk melakukan pembelian saham MCJ melalui mekanisme tender offer atau takeover bid (TOB). Dalam rencananya, Kalon menargetkan pembelian sedikitnya 25,29 juta saham MCJ atau setara dengan 56,02% dari total modal disetor.

“Dengan diselesaikannya TOB, Kalon akan menjadi pengendali tidak langsung baru bagi perseroan melalui kepemilikan atas Mandom Corporation,” kata Watanabe pada 10 September 2025.

Hingga saat ini, Mandom Corporation tercatat memegang 65,23% saham TCID dan berperan sebagai pemegang saham pengendali utama. Selain itu, PT Asia Jaya Paramita memiliki sekitar 11,37% saham atau setara dengan 45,71 juta lembar saham Mandom Indonesia.

Meskipun proses akuisisi ini dilakukan di luar yurisdiksi Indonesia, manajemen Mandom Indonesia memastikan tidak ada perubahan terhadap kepemilikan langsung di dalam negeri. Dengan demikian, aktivitas bisnis perusahaan akan tetap dikendalikan oleh Mandom Corporation meski berada di bawah pengaruh pemegang saham baru.

Manajemen Pastikan Tidak Ada Dampak terhadap Operasional

Mandom Indonesia memastikan bahwa perubahan struktur kepemilikan di tingkat induk perusahaan tidak akan mengganggu kegiatan operasional maupun strategi bisnis yang telah berjalan. Watanabe menekankan bahwa seluruh rencana kerja, proses produksi, dan strategi pemasaran akan tetap berfokus pada peningkatan daya saing di pasar domestik maupun internasional.

Menurutnya, proses akuisisi ini merupakan bagian dari restrukturisasi global yang dilakukan untuk memperkuat posisi Mandom Group secara internasional. “Kami yakin, langkah ini justru akan membuka peluang sinergi baru dalam rantai pasok dan pengembangan produk di masa mendatang,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa manajemen TCID telah menyiapkan langkah antisipatif apabila terjadi perubahan kebijakan dari pemegang saham baru di kemudian hari. “Kami berkomitmen menjaga keberlanjutan bisnis dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Kinerja Positif di Tengah Transisi Kepemilikan

Di tengah proses akuisisi yang sedang berlangsung, kinerja keuangan Mandom Indonesia menunjukkan hasil yang positif. Hingga semester I/2025, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,07 triliun, naik 25,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp853,7 miliar.

Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh lonjakan penjualan di pasar domestik yang meningkat 46,2% secara year-on-year menjadi Rp737,1 miliar. Produk dari segmen perawatan kulit, rias wajah, dan wangi-wangian menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan ini.

Sementara itu, penjualan ekspor justru mengalami sedikit penurunan sebesar 4,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilainya tercatat sebesar Rp335,2 miliar, yang disebabkan oleh perlambatan ekonomi global dan fluktuasi nilai tukar di beberapa negara tujuan ekspor utama.

Kendati demikian, Mandom Indonesia tetap mencatatkan peningkatan laba operasional berkat efisiensi biaya produksi dan optimalisasi strategi distribusi di dalam negeri.

Fokus Penguatan Pasar Domestik dan Inovasi Produk

Watanabe menjelaskan bahwa di tengah ketidakpastian global, Mandom Indonesia akan tetap fokus memperkuat penetrasi pasar domestik. Strategi ini dilakukan melalui inovasi produk dan peluncuran lini baru yang menyesuaikan tren konsumen muda Indonesia.

Menurutnya, pertumbuhan signifikan di pasar lokal menjadi bukti bahwa permintaan terhadap produk kosmetik dan perawatan diri di Indonesia masih memiliki potensi besar. “Kami akan terus memperluas jangkauan distribusi dan menghadirkan produk yang relevan dengan gaya hidup masyarakat urban,” kata Watanabe.

Selain itu, perusahaan juga berencana memperkuat kolaborasi dengan mitra ritel modern serta meningkatkan digitalisasi penjualan melalui platform e-commerce. Dengan langkah ini, Mandom Indonesia berharap dapat memperluas basis konsumen dan mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan.

Sinergi dengan Pemegang Saham Baru

Manajemen Mandom Indonesia melihat potensi positif dari masuknya Kalon Holdings sebagai pengendali tidak langsung Mandom Corporation. Perusahaan menilai Kalon dapat memberikan nilai tambah dari sisi strategi global, investasi teknologi, dan jaringan bisnis internasional.

Watanabe menyebutkan bahwa Kalon memiliki pengalaman luas di sektor konsumen dan investasi, sehingga diharapkan dapat memperkuat posisi Mandom di pasar Asia. “Kami optimistis sinergi dengan Kalon akan membuka peluang baru dalam pengembangan produk dan perluasan pasar,” tuturnya.

Meski demikian, ia memastikan seluruh proses bisnis Mandom Indonesia akan tetap mengacu pada prinsip tata kelola yang baik serta mengikuti regulasi di Indonesia. Dengan demikian, transisi kepemilikan ini diharapkan berlangsung lancar tanpa mengganggu stabilitas perusahaan.

Prospek ke Depan

Dengan dukungan pertumbuhan pasar kosmetik nasional yang terus berkembang, Mandom Indonesia memandang masa depan bisnisnya dengan optimisme. Perusahaan berkomitmen mempertahankan tren pertumbuhan positif melalui inovasi berkelanjutan dan penguatan merek di semua segmen produk.

“Perubahan di tingkat kepemilikan tidak mengubah arah bisnis kami. Fokus utama tetap pada pelanggan, inovasi, dan keberlanjutan,” pungkas Watanabe.

Terkini